’’Osteoporosis
merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan rendahnya masa tulang
akibat kalsium dan elemen dari tulang berkurang secara abnormal sehingga
tulang menjadi rapuh, keropos dan mudah patah,’’ujar dr H Kgs Junaidi
AR SpPD.
Menurutnya, keropos tulang tidak bisa
disembuhkan total dan mengembalikan tulang seperti kondisi semula.
Namun yang dapat dilakukan adalah mengurangi faktor risikonya. Salah
satu upaya pencegahan sedini mungkin dilakukan dengan pembudayaan pola
hidup dan pola makan sehat.
’’Pengaturan
makanan sangat penting untuk mencegah osteoporosis, yaitu melalui
pengkonsumsian makanan dengan gizi seimbang dan memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan unsur kaya kalsium dan rendah lemak,’’jelas pria murah
senyum ini.
Kalsium, terang dokter spesialis
penyakit dalam dari RS Pelabuhan Palembang ini sangat berperan penting
dalam mencegah osteoporosis. Pasalnya kalsium merupakan faktor dominan
terhadap asupan gizi untuk tulang. Kalsium merupakan mineral yang
dibutuhkan untuk menyusun struktur tulang. Asupan kalsium yang cukup
sejak dini dapat membantu memperkuat masa tulang dan mengurangi tingkat
kehilangan masa tulang pada tahun-tahun selanjutnya ketika mulai menua.
’’Pada
usia lanjut, kalsium yang hilang dari tubuh lebih besar daripada
kalsium yang diproduksi. Pada penderita osteoporosis kehilangan sekitar
500 mg kalsium,’’ungkapnya.
Lebih jauh Junaidi
mengatakan, osteoporosis pada wanita 4 kali lebih tinggi dibandingkan
pada laki-laki. Osteoporosis pada laki-laki kebanyakan karena faktor
usia lanjut atau alkohol.
Penyakit ini tidak
dapat diketahui dalam waktu singkat (silent disease). Pada fase dini,
osteoporosis tidak menunjukan gejala sehingga penderita tidak menyadari
gangguan yang dialaminya hingga akhirnya menjadi parah dan banyak massa
tulang yang hilang sehingga menyebabkan patah-patah tulang.
Osteoporosis
yang terjadi pada ruas tulang belakang (vertebrae) mengakibatkan
penderita menjadi lebih pendek karena tulang belakang hancur, tubuh juga
menjadi bungkuk. Pada sekitar usia 70 tahun, massa tulang belakang atau
tulang punggung berkurang sampai sepertiga sehingga mengakibatkan
bungkuk dan berkurangnya tinggi badan.
’’Penyakit
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karena gaya hidup yang
tidak sehat, seperti kurang aktif bergerak atau tidak berolahraga,
rendahnya konsumsi kalsium dan vitamin D, kebiasaan merokok dan minuman
beralkohol, soft drink, minum kafein atau kopi yang berlebihan dan
terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin dapat meningkatkan risiko
osteoporosis,’’ungkapnya.
Pola makan dan gaya
hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis antara lain
mengonsumsi susu tinggi kalsium dan rendah lemak, selain itu juga
konsumsi kacang-kacangan lainnya sebagai sumber fosfor, makanan yang
tinggi kandungan vitamin D seperti sayuran berdaun hijau gelap.
Tak
hanya itu, tambah Junaidi tubuh juga harus cukup mendapat sinar
matahari pagi minimal 15 menit sebagai sumber vitamin D, karena vitamin
ini dibutuhkan untuk penyerapan kalsium. Hindari minum kopi secara
berlebihan karena dapat mengeluarkan kalsium secara berlebihan. kurangi
juga softdrink atau minuman ringan karena dapat menghambat penyerapan
kalsium.
’’Hindari minuman beralkohol dan
rokok pasalnya barang itu dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh.
Yang terpenting lagi adalah melakukan olahraga secara teratur untuk
menguatkan tulang dan otot,’’sarannya. (21)
No comments:
Post a Comment