Sakit Amandel dan perlukah dioperasi?
Sakit "Amandel" mungkin sudah sering kita dengar tapi apakah kita memang sudah mengetahui sebenarnya organ apa itu.
Amandel (tonsil) merupakan salah satu sistem bagian pertahanan tubuh yaitu jaringan limfoid yang fungsinya untuk menghasilkan sel-sel limfosit (bagian dari sel darah putih untuk mekanisme pertahanan tubuh). Amandel terletak pada kerongkongan di belakang kedua ujung lipatan belakang mulut (kita dapat melihat sendiri melalui cermin). Tonsil disebut amandel karena bentuknya mirip buah amandel.
Amandel/Tonsil
Tonsil merupakan bagian sistem pertahanan terdepan. Tonsil berperan mencegah penyebaran infeksi kuman yang memasuki tubuh melalui mulut, hidung dan kerongkongan, sehingga tidak jarang tonsil sering mengalami peradangan. Dengan demikian, pembesaran tonsil merupakan tanda reaksi pertahanan bila ada infeksi.
Pada anak yang sehat pun, tonsil bisa membesar. Puncak pembesaran ada usia 9-10 tahun, kemudian perlahan akan menyusut. Karena itu, bila tidak ada indikasi yang tepat sebisa mungkin tindakan operasi pengangkatan tonsil dihindari.
Tonsilitis
Peradangan pada tonsil disebut dengan tonsilitis, penyebab terbanyak ialah infeksi bakteri Streptokokus beta hemolitikus tapi dapat juga disebabkan oleh kuman lain ataupun jenis virus. Untuk infeksi bakteri jenis Streptokokus beta hemolitikus dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya yaitu penjalaran penyakitnya dapat mengenai jantung (demam rheumatik), sendi, ginjal, infeksi pada mata atau radang pada selaput otak.
Tonsilitis dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut yang tidak parah biasanya berlangsung sekitar 4-6 hari, dan umumnya menyerang anak-anak pada usia 5-10 tahun. Gejala awalnya dapat berupa demam, rasa gatal/kering di kerongkongan, lesu, sakit saat menelan makanan, napas yang berbau. Lebih lanjut akibat peradangan tersebut, tonsil menjadi bengkak, panas, gatal, dapat timbul keluhan berupa sakit pada otot dan sendi, nyeri seluruh badan, sakit pada kepala dan telinga.
Sedangkan pada tonsillitis yang kronis, peradangan terjadi secara berulang-ulang dan berlangsung lama. Penyebabnya bisa berupa iritasi kronik (rokok, makanan), pengaruh cuaca, pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat, dan hygiene mulut yang buruk. Gejalanya ialah sering timbul kekambuhan sakit kerongkongan dan dapat keluar nanah pada lekukan tonsil. Tonsil kelihatan membesar, merah, dan terjadi abses (berbintik-bintik nanah berwarna putih kekuning-kuningan). Pembesaran tonsil/amandel bisa sangat besar sehingga tonsil kiri dan kanan saling bertemu dan dapat mengganggu jalan pernapasan.
Perlukah Amandel diangkat?
Pada prinsipnya, selalu diusahakan jalan dengan terapi obat, sebelum terpaksa menjalani operasi. Peradangan tonsil yang akut ataupun pembengkakan tonsil yang tidak terlalu besar dan tidak menghalangi jalan pernapasan, serta tidak menimbulkan komplikasi biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan/operasi.Biasanya dokter baru menganjurkan untuk dilakukan operasi pengangkatan (Tonsilektomi) bila tonsil sudah membesar sedemikian rupa sehingga menimbulkan sumbatan yang berakibat gangguan pernapasan, kesulitan berat menelan dan berbicara, diduga sebagai sarang infeksi untuk tempat lain dan suspek tumor jinak/ ganas.
Meskipun tonsil diangkat, menurut penelitian sampai saat ini tidak ada perbedaan imunitas/ kekebalan yang cukup signifikan antara yang menjalani tonsilektomi dan yang tidak.
Penatalaksanaan
Untuk tonsilitis akut
- Diusahakan untuk minum banyak air atau cairan seperti sari buah, terutama selama demam. Menghindari minum es, sirop, es krim, makanan dan minuman yang didinginkan, gorengan, makanan awetan yang diasinkan, dan manisan
- Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari, dengan obat kumur atau obat isap dengan desinfektan
- Diberikan terapi antibiotik (atas petunjuk dokter) apabila ada infeksi bakteri dan untuk mencegah komplikasi• Istirahat yang cukupUntuk tonsilitis kronik
- Terapi lokal untuk hygiene mulut dengan obat kumur atau obat isap
- Terapi radikal dengan Tonsilektomi bila dengan obat tidak berhasil.
- Kapita selekta kedokteran/ editor, Mansjoer Arif…[et al]. Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius, 2000.
- Soepardi HEA, Iskandar: Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok, FKUI, Ed. III, 1997
- http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=23&Itemid=3
- www.keluargasehat.com/klinik3.htm
- http://medika.blogspot.com/2005/12/tonsilitis-akut.html
- http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/kapan-operasi-amandel.html
No comments:
Post a Comment