Thursday, March 22, 2012

4 Larangan Saat Menjalankan Bisnis MLM


Anda sudah memutuskan MLM sebagai karir profesional?
Kalau begitu, masukkan 4 larangan berikut sebagai bagian dari komitmen Anda untuk sukses. Apa sajakah itu? Mari kita tinjau satu persatu.
Larangan #1: Saya Tidak Memiliki Cukup Waktu untuk Melakukan Prospekting dan Memberikan Fokus Pada Persoalan Penjualan
Solusi: CIPTAKAN WAKTU!
Seorang pebisnis MLM profesional, seorang sales atau pemilik bisnis yang bercita-cita untuk meraih kesukses lebih tinggi pasti memiliki hari-hari yang selalu sibuk, kadang bahkan luar biasa sibuk, bila dibandingkan orang kebanyakan. Tapi, betapa pun sibuknya, mereka akan selalu memasukkan agenda prospekting sebagai bagian dari aktivitas bisnisnya. Entah itu sebagai agenda harian atau mingguan. Sebab pelanggan baru, member baru atau calon pembeli baru adalah nyawa dalam bisnis mereka.
Bagaimana cara mereka melakukannya? Mereka meluangkan waktu. Itu saja. Anda bisa menciptakan waktu luang khusus untuk melakukan pekerjaan ini bila mau merencanakan waktu kerja jauh-jauh hari sebelumnya dan komitmen dengan rencana yang Anda buat. Ini artinya, buatlah rencana kerja, harian dan mingguan, bahkan hingga kerja bulanan. Tuliskan di agenda atau kalender Anda jadwal prospekting yang dimaksud dan coretlah dulu aktivitas-aktivitas yang kurang penting. Sulit? Mungkin, tapi Anda ingin sukses bukan?
Tips: Jadwalkan hal-hal penting terlebih dahulu. Letakkan mereka dibagian atas agar Anda segera melakukannya di awal hari. Saat membuat rincian jadwal, tanyakan pada diri, pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sekiranya kurang penting dan mana saja yang hanya membuang-buang waktu. Pastikan Anda menyediakan waktu dan menyiapkan diri untuk melakukan prospekting.
Larangan #2: Saya Tidak Bisa Menjaga Komitmen Pekerjaan
Solusi: Temukan ALASAN Anda menjalankan bisnis ini.
Ada perbedaan mendasar antara “mengerjakan” dan “meraih”. Perbedaan itu ada pada nilai komitmennya.
Komitmen kita pada impian/cita-cita selalu mendorong kita untuk melakukan pencapaian, tidak peduli sesulit apa pun tantangannya. Ada hubungan yang erat antara motivasi dan komitmen. Bila Anda sangat komitmen untuk menciptakan perubahan hidup melalui bisnis MLM yang sedang Anda tekuni, maka ciptakanlah perasaan urgen dalam diri Anda.
Kondisi urgent itulah yang akan mendorong Anda untuk terus bekerja. Mari kita coba tes kecil berikut, tanyakan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini pada diri sendiri dan berikan tiga alasan yang mengharuskan Anda untuk berkomitmen pada kesuksesan di bisnis MLM yang sedang ditekuni.
  • Apa yang akan menimpa saya bila saya tidak membuat perubahan dalam hidup?
  • Bila saya mulai melakukan prospekting secara teratur dan efektif, apa dampaknya pada saya secara bisnis dan kepuasan pribadi?
  • Apa dampak kesuksesan saya pada orang-orang di sekeliling saya? Orang-orang yang saya sayangi?
  • Bila saya berkomitmen kuat untuk melakukan prospekting dengan tekun, apakah yakin saya akan sukses dalam bisnis ini?
Jawaban-jawaban pribadi Anda pada kuis diatas akan membantu memetakan pemahaman atas apa yang sudah Anda putuskan dan mengapa dulu Anda memutuskan untuk bergabung di bisnis MLM.
Larangan #3: Saya Tidak Percaya Saya Bisa Sukses. Ini Sepertinya Hanya Membuang-buang Waktu.
Solusi: Pecahkan tujuan-tujuan bisnis Anda menjadi langkah-langkah kecil yang terukur.
Mencapai suatu tujuan bisnis sering membuat seseorang frustrasi. Tidak jarang, tujuan besar ini malah membuat seseorang berhenti dan menyerah sebelum memulai apa pun. Ouch! Ini juga menjadi pengalaman saya saat berusaha membina member-member baru dalam grup. Banyak yang lenyap, hanya sesaat setelah bergabung.
Besarnya gambaran akhir yang ingin dicapai justru membunuh kepercayaan diri seseorang. Dan benar! Kita tidak pernah bisa percaya diri sebelum melakukan tindakan. Dan alasan mengapa kita tidak melakukan tindakan sebab takut gagal! Nah, sekarang cukup jelas persoalannya bukan?
Misal, Anda menginginkan ada di level Diamond pada akhir tahun ini, dengan total omset minimal 65.000 poin bisnis. Bagaimana perasaan Anda melihat tujuan akhir semacam ini? Takut? Ingin mundur? Merasa terpaku dan tidak tahu harus melakukan apa? Begitu bukan…
Untuk mengembalikan rasa percaya diri, pecahlah tujuan akhir itu menjadi langkah-langkah kecil yang terukur.Dalam bisnis yang saya tekuni, level Diamond artinya memiliki enam kaki berlevel Director. Ini artinya kita harus merekrut enam orang leader yang bercita-cita menjadi director dalam dua belas bulan kedepan. Menurut teori dalam bisnis saya, jangka waktu terpendek seseorang bisa menjadi director adalah 9-10 bulan. Berarti saya memiliki waktu hanya dua bulan untuk menemukan leader-leader itu dan membantu mereka menjadi director dalam 9-10 bulan berikutnya. Sudah semakin jelas gambaran aksi yang dibutuhkan untuk mencapai posisi impian tersebut bukan? Ya, dalam dua bulan atau kurang lebih 60 hari, saya harus menemukan 6 orang dengan komitmen bisnis yang kuat, seperti saya. Berapa orang yang harus saya temui setiap harinya? Berapa orang yang harus saya rekrut setiap minggunya? Langkah-langkah kecil ini akan menuntun kita untuk bertindak lebih sederhana dan mungkin untuk dilakukan. Dampaknya? Lebih percaya diri bukan? ;)
Jadi, setelah menetapkan impian besarnya, jangan terfokus pada satu titik itu. Tapi segeralah membuat pecahan-pecahan rencana yang menjadi dasar pijakan tindakan Anda sehari-hari. Keberhasilan Anda melalui hari demi hari akan menciptakan sensasi sukses dan penuh kontrol atas impian Anda.
Seiring waktu, tak terasa Anda makin dekat dengan impian besar Anda. Saya yakin, di saat ini Anda pastilah sudah menjadi sosok pebisnis  yang lebih matang dan penuh keyakinan diri.
Bila mendadak Anda menemui tantangan dan disisipi rasa takut, Anda akan mendapatkan kepercayaan diri baru karena sudah berpengalaman setiap harinya. Dan yang terbaik dari hal ini adalah, saat Anda mampu meraih satu titik yang sebelumnya terasa mustahil untuk dicapai, seterusnya Anda akan yakin bahwa Anda mampu.
Larangan #4: Saya Tidak Tahu Harus Berkata Apa. Saya tidak Tahu Apakah Tawaran Saya Berharga Bagi Orang Lain.
Solusi: Cari dukungan dan jangan mencoba untuk melakukan segalanya seorang diri.
Merasa bingung, kewalahan dan macet sebenarnya sangat normal. Diluar sana, ada banyak pakar yang merekomendasikan berbagai teknik, startegi dan saran. Bahkan, dalam bisnis MLM, masing-masing individu memiliki sponsor dan leader yang siap membantu dan melakukan pelatihan. Jadi, tinggal menunggu kemauan Anda mengikuti arahan dan bimbingan mereka ini bukan? Jadi, mulailah melangkah dari titik yang mereka sarankan.
Apakah itu saja cukup? Sayangnya belum…
Saat mendapatkan bimbingan dari pakar atau leader yang sudah terbukti mampu mencapai puncak prestasi tertentu, sebaiknya Anda pun menyesuaikan saran-saran mereka dengan keunikan yang Anda miliki. Setiap individu itu unik, memiliki jenis-jenis kekuatan yang berbeda dan memiliki gaya yang berbeda juga. Maka penting sekali untuk membangun gaya berbisnis Anda sendiri agar dapat mencapai kualitas puncak dalam karir MLM Anda. Misal, dalam bisnis MLM yang saya jalankan, kami menjadi kelompok yang pertama kali menciptakan sistem online sebab ternyata keunikan kami adalah kemampuan untuk melihat besarnya peluang bisnis ini bila dipasarkan melalui internet. Meski tidak menutup kemungkinan bisnis ini tetap kami dijalankan secara konvensional, yaitu tatap muka secara offline.
Kesimpulannya: Ikuti setiap pelatihan yang diadakan, dengarkan saran, arahan dan bimbingan dari para leader. pelajari resep sukses mereka dan teruslah bertumbuh, cari kekuatan unik milik Anda sendiri ya! Saya pastikan bisnis Anda akan membesar seiring pertumbuhan kepribadian Anda.
Ok, terakhir, hindarilah larangan-larangan diatas! Jangan menunggu, buatlah komitmen untuk menjadi pebisnis sukses hari ini juga!

No comments:

Post a Comment

TrafficRevenue