Anda sudah memutuskan MLM sebagai
karir profesional?
Kalau begitu, masukkan 4 larangan
berikut sebagai bagian dari komitmen Anda untuk sukses. Apa sajakah itu? Mari
kita tinjau satu persatu.
Larangan #1: Saya Tidak Memiliki
Cukup Waktu untuk Melakukan Prospekting dan Memberikan Fokus Pada Persoalan
Penjualan
Solusi: CIPTAKAN WAKTU!
Seorang pebisnis MLM profesional,
seorang sales atau pemilik bisnis yang bercita-cita untuk meraih kesukses lebih
tinggi pasti memiliki hari-hari yang selalu sibuk, kadang bahkan luar biasa
sibuk, bila dibandingkan orang kebanyakan. Tapi, betapa pun sibuknya, mereka
akan selalu memasukkan agenda prospekting sebagai bagian dari aktivitas
bisnisnya. Entah itu sebagai agenda harian atau mingguan. Sebab pelanggan baru,
member baru atau calon pembeli baru adalah nyawa dalam bisnis mereka.
Bagaimana cara mereka melakukannya?
Mereka meluangkan waktu. Itu saja. Anda bisa menciptakan waktu luang khusus
untuk melakukan pekerjaan ini bila mau merencanakan waktu kerja jauh-jauh hari
sebelumnya dan komitmen dengan rencana yang Anda buat. Ini artinya, buatlah
rencana kerja, harian dan mingguan, bahkan hingga kerja bulanan. Tuliskan di
agenda atau kalender Anda jadwal prospekting yang dimaksud dan coretlah dulu
aktivitas-aktivitas yang kurang penting. Sulit? Mungkin, tapi Anda ingin sukses
bukan?
Tips: Jadwalkan hal-hal penting
terlebih dahulu. Letakkan mereka dibagian atas agar Anda segera melakukannya di
awal hari. Saat membuat rincian jadwal,
tanyakan pada diri, pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sekiranya kurang penting
dan mana saja yang hanya membuang-buang waktu. Pastikan Anda menyediakan waktu
dan menyiapkan diri untuk melakukan prospekting.
Larangan #2: Saya Tidak Bisa Menjaga
Komitmen Pekerjaan
Solusi: Temukan ALASAN
Anda menjalankan bisnis ini.
Ada perbedaan mendasar antara
“mengerjakan” dan “meraih”. Perbedaan itu ada pada nilai komitmennya.
Komitmen kita pada impian/cita-cita
selalu mendorong kita untuk melakukan pencapaian, tidak peduli sesulit apa pun
tantangannya. Ada hubungan yang erat antara motivasi dan komitmen. Bila Anda
sangat komitmen untuk menciptakan perubahan hidup melalui bisnis MLM yang
sedang Anda tekuni, maka ciptakanlah perasaan urgen dalam diri Anda.
Kondisi urgent itulah yang akan
mendorong Anda untuk terus bekerja. Mari kita coba tes kecil berikut, tanyakan
pertanyaan-pertanyaan dibawah ini pada diri sendiri dan berikan tiga alasan
yang mengharuskan Anda untuk berkomitmen pada kesuksesan di bisnis MLM yang
sedang ditekuni.
- Apa yang akan menimpa saya bila saya tidak membuat
perubahan dalam hidup?
- Bila saya mulai melakukan prospekting secara teratur
dan efektif, apa dampaknya pada saya secara bisnis dan kepuasan pribadi?
- Apa dampak kesuksesan saya pada orang-orang di
sekeliling saya? Orang-orang yang saya sayangi?
- Bila saya berkomitmen kuat untuk melakukan prospekting
dengan tekun, apakah yakin saya akan sukses dalam bisnis ini?
Jawaban-jawaban pribadi Anda pada
kuis diatas akan membantu memetakan pemahaman atas apa yang sudah Anda putuskan
dan mengapa dulu Anda memutuskan untuk bergabung di bisnis MLM.
Larangan #3: Saya Tidak Percaya Saya
Bisa Sukses. Ini Sepertinya Hanya Membuang-buang Waktu.
Solusi: Pecahkan
tujuan-tujuan bisnis Anda menjadi langkah-langkah kecil yang terukur.
Mencapai suatu tujuan bisnis sering
membuat seseorang frustrasi. Tidak jarang, tujuan besar ini malah membuat
seseorang berhenti dan menyerah sebelum memulai apa pun. Ouch! Ini juga menjadi
pengalaman saya saat berusaha membina member-member baru dalam grup. Banyak
yang lenyap, hanya sesaat setelah bergabung.
Besarnya gambaran akhir yang ingin
dicapai justru membunuh kepercayaan diri seseorang. Dan benar! Kita tidak
pernah bisa percaya diri sebelum melakukan tindakan. Dan alasan mengapa
kita tidak melakukan tindakan sebab takut gagal! Nah, sekarang cukup jelas
persoalannya bukan?
Misal, Anda menginginkan ada di
level Diamond pada akhir tahun ini, dengan total omset minimal 65.000 poin
bisnis. Bagaimana perasaan Anda melihat tujuan akhir semacam ini? Takut? Ingin
mundur? Merasa terpaku dan tidak tahu harus melakukan apa? Begitu bukan…
Untuk mengembalikan rasa percaya
diri, pecahlah tujuan akhir itu menjadi langkah-langkah kecil yang terukur.Dalam bisnis yang saya tekuni, level Diamond artinya memiliki
enam kaki berlevel Director. Ini artinya kita harus merekrut enam orang leader
yang bercita-cita menjadi director dalam dua belas bulan kedepan. Menurut teori
dalam bisnis saya, jangka waktu terpendek seseorang bisa menjadi director
adalah 9-10 bulan. Berarti saya memiliki waktu hanya dua bulan untuk menemukan
leader-leader itu dan membantu mereka menjadi director dalam 9-10 bulan
berikutnya. Sudah semakin jelas gambaran aksi yang dibutuhkan untuk mencapai
posisi impian tersebut bukan? Ya, dalam dua bulan atau kurang lebih 60 hari,
saya harus menemukan 6 orang dengan komitmen bisnis yang kuat, seperti saya.
Berapa orang yang harus saya temui setiap harinya? Berapa orang yang harus saya
rekrut setiap minggunya? Langkah-langkah kecil ini akan menuntun kita untuk
bertindak lebih sederhana dan mungkin untuk dilakukan. Dampaknya? Lebih percaya
diri bukan?
Jadi, setelah menetapkan impian
besarnya, jangan terfokus pada satu titik itu. Tapi segeralah membuat
pecahan-pecahan rencana yang menjadi dasar pijakan tindakan Anda sehari-hari.
Keberhasilan Anda melalui hari demi hari akan menciptakan sensasi sukses dan
penuh kontrol atas impian Anda.
Seiring waktu, tak terasa Anda makin
dekat dengan impian besar Anda. Saya yakin, di saat ini Anda pastilah sudah menjadi
sosok pebisnis yang lebih matang dan penuh keyakinan diri.
Bila mendadak Anda menemui tantangan
dan disisipi rasa takut, Anda akan mendapatkan kepercayaan diri baru karena
sudah berpengalaman setiap harinya. Dan yang terbaik dari hal ini adalah, saat
Anda mampu meraih satu titik yang sebelumnya terasa mustahil untuk dicapai,
seterusnya Anda akan yakin bahwa Anda mampu.
Larangan #4: Saya Tidak Tahu Harus
Berkata Apa. Saya tidak Tahu Apakah Tawaran Saya Berharga Bagi Orang Lain.
Solusi: Cari dukungan dan
jangan mencoba untuk melakukan segalanya seorang diri.
Merasa bingung, kewalahan dan macet
sebenarnya sangat normal. Diluar sana, ada banyak pakar yang merekomendasikan
berbagai teknik, startegi dan saran. Bahkan, dalam bisnis MLM, masing-masing
individu memiliki sponsor dan leader yang siap membantu dan melakukan
pelatihan. Jadi, tinggal menunggu kemauan Anda mengikuti arahan dan bimbingan
mereka ini bukan? Jadi, mulailah melangkah dari titik yang mereka sarankan.
Apakah itu saja cukup? Sayangnya
belum…
Saat mendapatkan bimbingan dari
pakar atau leader yang sudah terbukti mampu mencapai puncak prestasi tertentu,
sebaiknya Anda pun menyesuaikan saran-saran mereka dengan keunikan yang Anda
miliki. Setiap individu itu unik, memiliki jenis-jenis kekuatan yang berbeda
dan memiliki gaya yang berbeda juga. Maka penting sekali untuk membangun gaya
berbisnis Anda sendiri agar dapat mencapai kualitas puncak dalam karir MLM
Anda. Misal, dalam bisnis MLM yang saya jalankan, kami menjadi kelompok yang pertama kali menciptakan sistem online sebab ternyata keunikan kami adalah
kemampuan untuk melihat besarnya peluang bisnis ini bila dipasarkan melalui
internet. Meski tidak menutup kemungkinan bisnis ini tetap kami dijalankan
secara konvensional, yaitu tatap muka secara offline.
Kesimpulannya: Ikuti setiap
pelatihan yang diadakan, dengarkan saran, arahan dan bimbingan dari para
leader. pelajari resep sukses mereka dan teruslah bertumbuh, cari kekuatan unik
milik Anda sendiri ya! Saya pastikan bisnis Anda akan membesar seiring
pertumbuhan kepribadian Anda.
Ok, terakhir, hindarilah
larangan-larangan diatas! Jangan menunggu, buatlah komitmen untuk menjadi
pebisnis sukses hari ini juga!
No comments:
Post a Comment